Khamis, 11 Jun 2009

Rintihan Pemuda Fathani

Sedih Di Masjid Kampong Ai-Payea Daerah Jok-Ai-Rong

Pada pokcik-pokcik.

Pada mokcik-mokcik.

Pada adik-adik.

Pada pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi.

Lihatlah darah-darah yang mengalir di Masjid Allah SWT di kampong ai-payea itu. Terjadi apa itu?, Terjadi apa itu? Lihatlah darah-darah itu, dalam masjid meninggal 10 orang dan sakit 13 orang, dan meninggal dirumah sakit pula 1 orang, meninggal semua 11 orang. Tangan la’natullah mana membuat macam itu?

Pada pokcik-pokcik

Pada mokcik-mokcik

Pada adik-adik

Pada pemuda-pemuda dan pemudi-pemudi,

Lihat lah bekas-bekas darah itu, apa sebab nya semua ini bolih jadi? Ingatlah yang sudah terjadi pada tuan haji sulong kita dulu, kena bunuh tak ada kasihan, jasadnya dibuang dalam laut songgora, tak ada batu nisan untuk nya, tak ada tanah kubur untuk nya.

Lihat lah mayat itu, apa salah dia duduk dalam masjid, sapa hati nya orang menembak dalam masjid Allah SWT. Macam binatang orang tembak kita. Sejarah sudah 5 tahun jadi di masjid kita krisek, dan juga jadi di takbai.

Apakah kita nak duduk diam,jadi orang takut dibumi kita sendiri dan di rumah kita sendiri? Oh, budak-budak muda dan budak-budak mudi! Janganlah kita kena tipu dengan seyum manis orang-orang yang tak sembahyang 5 waktu sehari semalam, jangan la kita percaya pada orang-orang yang mahu makan tidak ucap dengan nama Allah SWT.

Sedih kita semua lihat darah ada dalam masjid, mari kita semua catat dalam hati, masjid kampong ai-payea jadi bukti kejam Siam buat pada kita. Dimana saja pun, orang yang mengaku darah melayu Fathani, yang membaca pada kertas ini, azam kan diri masing-masing, darah di Masjid ai-payea adalah darah saudara-saudara kita sendiri, kita semua kena balas pada saudara-saudara kita, walau sekecil-kecil balas!, kita kena balas, darah melayu bukan harga bolih jual beli, mudah-mudah Allah beri tabah pada keluarga-keluarga yang meninggal dan keluarga-keluarga yang sakit.

Pemuda Fathani

—--------------------------------------------------------------

*Tulisan ini adalah tulisan asal Pemuda Fathani/Selatan Thai kepada rakyat Malaysia

Tiada ulasan: